Minggu, 25 September 2011

 MANGROVE


Pada hari jum’at  jam 06.30,kami akan melakukan penanaman mangrove bersama-sama. Penanaman dilakukan di kelurahan Pesisir Pantai Ketapang. Wilayah pantai yang akan ditanami mangrove kondisi fisiknya : kondisi tanahnya datar dan berlumpur, kondisi suhu udara yang mendukung dan tidak terlalu panas, keadaan arus laut di pantai tersebut tidak terlalu deras, adanya angin yang tenang dari laut tidak terlalu kencang dan pada saat penanaman mangrove kondisi air lautnya sedang surut.

          Fungsi dari pada kawasan mangrove ini adalah sebagai tempat berkembangbiaknya biota laut dan sebagai tempat penyedia sumber makanan bagi hewan laut. Selain itu kawasan mangrove ini sebagai kawasan tembok penghalang yang terdiri dari batang-batang tumbuhan mangrove yang berguna untuk  melindungi daratan dari segala macam kerusakan yang disebabkan oleh  besar atau derasnya gelombang air laut.Dedaunan mangrove yang hijau banyak mengandung klorofil dapat memberikan persediaan oksigen bagi makhluk hidup dan pembangunan kawasan mangrove ini diharapkan sebagai upaya untuk mencegah dampak dari pemanasan global.
          Tanaman mangrove tidak hanya sama tetapi terdiri dari banyak macam/jenis.  Jenis mangrove yang akan ditanam adalah bernama tinjang. Bibit mangrove ini dipilih karena mudah cara menamnya,perawatannya dan mudah dalam proses pertumbuhannya. Jenis bibit mangrove ini memiliki ciri-ciri ujung lancip disalah satu sisi batang jika dibuka seperti kelopaknya, kemudian  panjang batangnya rata-rata 40 cm dan berdiameter kurang lebih 2cm.
         Media tanam yang digunakan adalah bambu atau anjir yang sudah dipotong tipis memanjang dengan panjang hampir sama dengan batang mangrove yang ditanam dan media lainnya yaitu tali rafia. Cara penanaman bibit mangrove, pertama-tama media bambu atau anjir ditancapkan kedalam tanah pantai yang berlumpur hingga sekiranya kuat dan tidak mudah roboh, kemudian sebelah kanan dan kiri bambu (anjir) masing-masing ditancapkan bibit mangrove kedalam tanah hingga kedalaman 10cm-20cm,setelah itu ikat menyatu kedua bibit dan bambu (anjir) dengan menggunakan tali rafia agar bibit mangrove yang baru ditanam tidak mudah roboh.
         
Fungsi/manfaat dari tanaman mangrove itu sendiri dibedakan menjadi 3 fungsi yaitu fungsi fisik, fungsi biologi dan fungsi ekonomi.

       Fungsi fisik :
1.     untuk menjaga garis pantai dari erosi
2.     mempercepat pembentukan lahan baru
3.     sebagai pelindung terhadap gelombang dan arus laut
4.     sebagai pelindung tepi sungai atau pantai
5.     mendaur ulang unsur-unsur hara penting
           Fungsi biologi :
1.     Nursery ground : sebagai tempat para habitat anak ikan berlindung,bermain dan dibesarkan
2.     feeding ground : sebagai penyedia sumber makanan biota laut
3.     Spawning ground : sebagai tempat berkembangbiaknya makhluk hidup laut (pemijahan) dan sebagai tempat untuk berlindung dari predator
     
           Fungsi ekonomi :
1.akuakultur : karena disekitar mangrove banyak ikan tumbuh dan mencari makanan   maka ikan disana dapat dijadikan sumber pencaharian bagi nelayan
2. rekreasi : karena di sekitar wilayah banyak ikan datang, termasuk paus dan    pemandangan disana sangat indah maka banyak orang yang datang kesana dan akhirnya di tepi pantai tersebut didirikan tempat atau bangunan untuk berekreasi seperti hotel dll.
3. penghasil kayu :batang mangrove yang sudah agak tua dan berukuran besar dapt dijadikan sebagai kayu 

Selain banyak fungsi dari pada mangrove,sebelum menananam mangrove kita harus memperhatikan tempat yang sesuai dengan syarat hidup mangrove. Berikut syarat hidup mangrove :
a). suhu udara dengan fluktuasi musiman tidak lebih dari 50 c dan suhu rata-rata pada bulan terdingin tidak kurang dari 20 c
b). arus laut yang tidak terlalu deras
c). tempat yang terlindung dari angin kencang dan gempuran ombak yang kuat misalnya estuari, teluk, laguna, delta dan tanjung
d). topografi pantai yang datar atau landai
e). keberadaan air laut
f). fluktuasi pasang surut yang cukup besar, yang terasosiasi dengan topografi pantai yang landai
g). keberadaan lumpur atau sedimentasi

lokasi penanaman mangrove di kelurahan Pesisir Pantai Ketapang sudah memenuhi semua syarat  hidup mangrove baik itu dari segi tanah, tanah yang berlumpur dan keadaanya datar atau landai, kemudian ditujang dengan kondisi arus laut, suhu dan angin yang mendukung, serta seluruh unsur fisik lainya semua memenuhi syarat hidup mangrove.
          Kesan saya  ketika melihat lokasi penanaman mangrove saya sangat senang karena SMAN 2 Probolinggo memiliki lahan untuk penanaman mangrove yang sangat luas dan hingga saat ini sudah banyak mangrove yang di tanam di area tersebut, itu membuktikan bahwa SMAN 2 Probolinggo sangat antusias dan disiplin dalam menjalankan progam Adiwitanya. Kemudian saat penanaman mangrove dilakukan, saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang lingkungan.
          Saran kedepannya untuk pengembangan wilayah mangrove agar SMAN 2 lebih gencar lagi melakukan aksi kegiatan penanaman mangrove bersama, mungkin tidak hanya dilakukan sekali dalam setahun tetapi 2 atau 3 kali dalam setahun agar lebih cepat sebagai upaya menanggulangi dampak dari pemanasan global.Diharapkan juga, agar SMAN 2 Probolinggo dapat lebih manjalin aksi mengembangkan penanaman mangrove bersama pihak-pihak lain yang lebih banyak, agar pihak dari luar SMAN 2 Probolinggo pun juga mendapatkan ilmu yang sama tentang lingkungan.   

                                                           Oleh : Purnomo Adi Prasetyo
                                                                   Real Creation


BIOPORI
   Biopori sudah tak asing lagi di telinga kita. Definisi dari BIOPORI yaitu lubang atau liang di dalam tanah dengan diameter 10 - 30 sentimeter, dengan panjang 30 -100 sentimeter  yang ditutupi dengan bahan-bahan organik seperti sampah dedaunan yang kering yang bermanfaat meningkatkan resapan air hujan. Lubang ini berfungsi mengalirkan air sehingga mampu menjadi cadangan air bagi air bawah tanah. Selain berguna mengalirkan air ke tanah, biopori dapat bermanfaat untuk membuat kompos atau pupuk tumbuh-tumbuhan. Sampah di dalam lubang biopori dimakan rayap lalu diuraikan cacing serta mikroba menjadi kompos, dan bisa diambil hasilnya untuk menyuburkan tanaman. 

Tujuan atau fungsi dari Lubang Resapan Biopori / LRB :
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

Cara Pembuatan Lubang Biopori Resapan Air :
1. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm       
   dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan
   lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada 
  anak kecil atau orang yang terperosok.
3. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur,
  ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. 
  Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali 
  dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos       alami.
4. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan 
 besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam).

Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air :
1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb. 
2. Di sekeliling pohon.
3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.





BERIKUT GAMBAR LUBANG bIOPORI :